Sensodyne Repair & Protect, Pilihanku Melawan Gigi Ngilu
Tak ada sakit yang lebih baik, begitu!
Masih ingatkah dengan lagu lawas legendaris dari Bang Meggy?
Jika kami berduet maka kira-kira liriknya akan menjadi seperti ini;
Meggy Z: Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa.
Saya : Tak rela, sungguh aku tak rela (sambil joget jempol, eakkk).
Cerita punya cerita, sejak kecil saya sudah menderita gigi sensitif. Bayangkan saja, jangankan memakan makanan asam dan manis, menggertakkan gigi atas dan bawah saja rasanya begitu menyiksa, ngilu pilu belau. Ditambah lagi jika mendengar dentingan dan gesekan benda-benda dari besi, rasanya mau copot satu set gigi ini.
Kenyataan yang saya alami tidak sejalan dengan perawatan gigi yang saya beri. Sejak kecil saya terkenal sangat rajin menyikat gigi, jarang minum minuman dingin dan tidak terlalu sering mengkonsumsi permen. Sehingga gigi sensitif yang saya miliki ini semacam anugrah yang misterius. Jika gigi tidak sensitif seperti ini, mungkin saya tidak pernah berjodoh dengan pasta gigi Sensodyne. Eakkk.... tapi ini serius lho.
Pertama kali mengenal pasta gigi Sensodyne ini ketika saya duduk di sekolah menengah atas dan saat itu saya tinggal di asrama. Tahulah sendiri anak asrama, dari sabun, sampo hingga odol itu milik bersama. Jadi suatu hari saya kehabisan pasta gigi yang saya gunakan, karena bergigi sensitif, saya tidak pernah betah pada satu merk pasta gigi. Sebentar-bentar ganti, toh tidak ada yang memberikan efek yang lebih baik untuk menghilangkan ngilu di gigi.
Nah, saat itu, seorang teman menawarkan pasta giginya, dia menyebut pasta gigi Sensodyne sebagai pasta gigi obat. Awalnya saya tak paham, namun ketika mencoba untuk pertama kali, betapa terkejutnya saya karena pasta giginya tidak terlalu berbusa dan rasanya memang beda dengan kebanyakan pasta gigi yang sebelumnya pernah saya pakai. Untuk kali pertama, tidak ada efek signifikan yang saya rasakan, namun nafas terasa lebih segar dan ngilu di gigi saya agak berkurang.
Mulai saat itu, saya mengajak keluarga untuk berhijrah menggunakan pasta gigi ini, cocok dengan kebutuhan perawatan gigi sehari-hari. Walau sesekali ada anggota keluarga yang masih membeli pasta gigi merk lain, namun jika giliran saya yang berbelanja kebutuhan sehari-hari, dapat saya pastikan, pasta gigi Sensodyne yang menjadi pilihan. Alhamdulillah, kini ngilu di gigi saya jauh lebih berkurang.
Hal yang paling seru selanjutnya adalah ketika saya mendapatkan kesempatan mengisi survey dari pihak hometesterclub untuk mencoba pasta gigi terbaru dari Sensodyne, saya mah mau banget. Secara hampir semua series pasta gigi Sensodyne sudah pernah saya beli dan gunakan, series terbaru edisi khusus gigi sensitif tidak akan saya lewatkan tentunya.
Nah, edisi Sensodyne kali ini adalah Repair & Protect, cocok banget dengan kasus gigi saya. Pada dasarnya penyebab gigi sensitif adalah karena lapisan dentin di bawah email gigi terbuka. Bila dentin terbuka dan tersentuh dengan rangsangan berupa makanan/minuman, panas, manis, asam, dan sebagainya maka akan muncul rasa sakit yang tajam dan pendek pada saraf gigi.
Adapun Novamin yang terdapat di dalam Sensodyne Repair & Protect memiliki formula unik dengan kalsium terkonsentrasi yang terbukti secara klinis membantu membentuk kembali lampisan mineral gigi yang alami sehingga melindungi area gigi yang sensitif, menjaga kesegaran dan kebersihan mulut juga tentunya.
Nah, setelah pemakaian kontinue selama seminggu lebih, saya merasakan dampak positif dari pasta gigi Sensodye edisi Repair & Protection ini. Bahkan saya tidak membutuhkan obat kumur setelah mengosok gigi karena efek kesegarannya yang tahan lama. Alhamdulillah senang rasanya mendapatkan peruntungan untuk mencoba pasta gigi Sensodyne Rapair & Protect. Sekarang gigi saya sudah jauh dari rasa ngilu. Pasta gigi Sensodyne bikin saya jatuh cinta, lagi, lagi dan lagi. Terima kasih Sensodyne sudah meluangkan waktu untuk nyasar ke garis takdir si gadis mantan gigi sensitif.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus