5 Tips Kocak "Personal Branding" Ala Donna Imelda
Photo credit: cutdekayi.com |
Sontak, seluruh jagat GIB (Gam Inong Blogger) heboh dibuatnya. Para blogger kece Aceh lainnya tampak sangat antusias membicarakan kedatangan sosok blogger misterius yang sama sekali belum saya kenali. Ya, wajar kalau saya hanya bengong dan kepoin sana sini. Kalau bukan karena kabar KOPDAR yang sempat saya baca ketika berwara wiri di dunia maya, niscaya merugilah saya. Iseng tapi pasti, pertemuan sepenting ini wajib saya hadiri, secara penyakit akut malas menulis saya kumat lagi, butuh amunisi silaturrahmi dan terapi dari para ahli, hihihi. Ah, keanehan tulisan saya semakin menjadi-jadi. Baiklah, ke-lebay-an cerita kita sudahi di sini.
Bertemu pertama kali, hal pertama yang menarik perhatian saya saat melihat langsung kak Donna adalah bandana yang dikenakannya, cantik celetuk hati saya. Setelah diulik-ulik, ternyata hampir semua foto-foto yang memenuhi laman media sosial beliau memperlihatkan betapa seringnya kak Donna menggunakan padanan bandana dan jelbab di berbagai kegiatan dan acara. Aha, ternyata itu adalah salah satu trik personal branding yang menjadi ciri khas penampilan kak Donna. Wah, ini menarik.
Mengapa saya berpendapat bahwa personal branding melalui pakaian menjadi hal penting? Karena hal itu yang menjadikan seseorang menjadi tampak menarik dan berbeda. Tanpa kita sadari, setiap orang sukses biasanya memiliki ciri khas tersendiri, bukan hanya dari gaya berbicara dan bersikap bahkan dari pakaian yang mereka gunakan. Sebagai contoh, Mark Zuckerberg, sang CEO Facebook, sangat terkenal dengan pakaian santai dengan kaos abu-abu dan celana jins panjang yang selalu digunakan ke mana-mana. Lain lagi, Malala Yousafzai, sang aktifis perempuan, selalu menyematkan kerudung Indianya di berbagai acara. Atau bahkan contoh dalam negeri yang paling mudah diamati yakni Bob Sadino, sang pembisnis kondang dengan matra bergayalah sesuai dengan isi dompetmu, selalui terlihat nyaman dengan kemeja dan celana pendeknya digunakan di berbagai kesempatan. Pakaian layaknya kepribadian, penilaian personal branding seseorang bisa dimulai dari penampilan tentunya.
Nah, itu dia, dari bandana kita sudah nyerocos ke mana-mana. Maafkan saya.
Baiklah, berikut 5 tips personal branding ala blogger kece kita, kak Donna, yang berhasil saya rangkum selama kegiatan Kopi Darat GIB yang berlangsung di KKA (Keude Kupi Aceh) pada Rabu pagi, tanggal 15 Maret 2017 (halah, gaya tulisannya):
1. Perbaiki Blog
"Kalau belum ada blog, mulai hari ini dibuat. Kalau tulisannya masih campur-campur, dibikin kategori". Inilah pesan utama dan pertama yang berulang kali disampaikan oleh kak Donna di pertemuan tersebut. Setiap orang pasti punya cerita dan berbagai ide yang ingin dituliskan tapi terdapat 3 hal utama yang mencegah kita untuk menulis; pertama malas, kedua malas dan ketiga malas. Itulah alasan utama seorang tidak menulis, kita menjadi sangat rajin membumbui alasan sederhana menjadi pelik luar biasa contohnya padatnya waktu kerja, sibuknya aktifitas dengan berbagai tugas dan kurang mahirnya merangkai kata-kata yang katanya tidak sedap untuk dipandang mata. Ah, itu semua hanya alasan yang diada-ada. Saya juga kerap memakai jurus terlarang itu untuk memenangkan si bocah manja bernama MALAS.
Nah, kalau sudah ada blog, pasti kepikiran untuk menulis. Kalau penampilan blog sudah kece dan isi tulisan sudah memadai, maka tidak menutup kemungkinan blog kita akan dilirik oleh berbagai pihak. Nah, ketika blog kita kece, penulisnya juga kenak imbas positifnya donk. Kalo istilah orang Aceh "ka die ekk jahed".
2. Sebarkan Kartu Nama
Alkisah, Donna yang notabennya merupakan seorang akademisi yang aktif bergelut di dunia kampus dan kemudian berhenti untuk pindah ke dunia lain serta mempersonal-brandingkan dirinya sebagai seorang travel blogger, tentunya tidaklah mudah (gaya bahasa gosip entertainment di tipi-tipi gitu lho haha-red).
Salah satu momentum paling kocak terjadi ketika kak Donna menceritakan pengalamannya mempromosikan diri sebagai seorang blogger kepada orang-orang. "Jadi, aku cetak kartu nama yang banyak, di situ ada alamat blog dan sekalian foto aku, biar orang yang liatin jadi ingat. Tapi foto yang mencerminkan blog kita, bukan foto selfie gak jelas. Kalo foto aku misalnya pakek tas, mencerminkan travel blogger. Lalu kartu namanya, aku bagi-bagi ke panitia penyelenggara acara. Baginya itu bertarget, misalnya 1 kotak kartu nama harus habis dalam beberapa hari. Nah, kalau kartu namanya dibuang jangan sedih. Kalau orang kasih brosur produk ke kita, terus ada kan yang kita buang. Yah, gitu juga kartu nama."
Saat mendengar penuturan gokil kak Donna tentang pengalamannya saya jadi terpana, antara lucu dan haru. "Gila nie orang, PD amat," begitu pikir saya. Namun jika dipikir-pikir, ada benarnya juga strategi personal branding ala kak Donna. Kartu nama merupakan salah satu media untuk mempromosikan diri, agar orang lain mengenal kapasitas yang kita miliki. Kalau bukan kita yang membranding diri, siapa lagi?
3. Ikuti Events, Tulis dan Lapor
"Awal-awal nge-blog, semua event baik dibayar mau pun gratis semua aku ikuti. Mau disuruh tulis atau enggak, semua aku tulisin. Terus aku emailin panitianya, untuk mengucapkan terima kasih atas undangannya serta gak lupa aku semat link tulisan tentang kegiatan itu. Mungkin panitianya pada mikir, ini orang kerajinan banget ya."
Kalau bukan karena sopan santun, maka saya sudah ngakak guling-guling mendengar cerita emak kece yang satu ini. Hal yang paling seru di dunia ini adalah ketika kita khawatir dengan ide pemikiran gila yang kita miliki kemudian sadar bahwa sebenarnya kita tidak sendiri. I feel you.
Nah, terus kak Donna melanjutkan bahwa apapun yang kita semai pasti akan kita tuai hasilnya suatu saat nanti. "Terus, pas panitia itu membuat event lagi, pasti mereka mencari orang untuk diundang. Kita undang siapa ya bagusnya? Itu, mbak yang kerajinan itu. Undang aja dia." Ternyata, kak Donna berhasil membuat kenangan yang membekas di hati panitia dari usaha positif yang dilakukannya. Jadi tidaklah heran, seorang blogger amatir yang awal-awalnya menawar-nawarkan diri justru kini harus diminta dan diundang khusus dulu agar dapat hadir di event-event bergengsi. Keren sekali!
4. Perbanyak Blog Walking
Menjadi blogger bukan hanya sekedar menuliskan cerita dan ide. Untuk sukses di dunia persilatan blogger, kita butuh relasi yang kuat antara sesama blogger dan konten yang tepat untuk menarik minat pembaca. Blog walking, silaturrahmi ala blogger, merupakan salah satu cara yang andal. Meninggalkan komentar beserta link blog di blog-blog para blogger lainnya akan sangat membantu blog kita agar dikenal luas. "Salah satu motivasi ngeblog itu agar dibaca orang kan? Jadi sebar tulisan di media sosial dan jangan lupa blog walking."
5. Judul yang Menarik
Setelah sekian lama mendengarkan penjelasan dari kak Donna dan mendengarkan komentar tambahan dari beberapa mastah GIB lainnya (sebut saja mastah Hikayat Banda, misalnya), saya mengutarakan masalah yang selama ini saya alami kepada kak Donna yakni ketidakmampuan saya menuliskan judul yang menarik. "Kak, saya selama ini kalo masalah contain blog saya tidak terlalu bermasalah. Namun kalau sudah terkait judul, parah, entah hapa-hapa jadinya." Dengan santai kak Donna menjawab "Turunkan ego saat menulis judul, bukan judul yang kita mau tapi judul yang pembaca mau. Jadi judulnya gak bersayap kemana-mana. Saya dulu juga gitu. Tapi sekarang judulnya sudah singkat, padat dan jelas," imbuhnya.
Kak Donna ini sepertinya sangat mengikuti sunnah Rasul, "katakanlah yang benar walau pahit". Wah, bagaikan meminum pabrik kopi luak, pahit mamen, mendengar nasehat beliau. Tapi mau bagaimana lagi, kalau salah yang harus diperbaiki demi kemajuan. Kata orang isi tulisan blog saya unik karena ditulis dengan hati, tapi siapa sangka judulnya masih pakek ego. Aduh kasihan-aduh kasihan. Ini emak sepertinya ahli di bidang psikologi dan punya ilmu nubuat deh, hedeh, lupa tanya soalan jodoh tadi, hahaha.
Aceh aman kan kak? Esok lusa bertandang lagi ya.
Terima kasih kak Donna atas ilmunya.
waaaah jadi lupa mau komentar apa.. soalnya keselek pas baca nama sendiri :))
BalasHapusah iya, kami semua berawal dari blogger goodie bag kok :) jangan malu
Wah, rugi abang ga datang pas meet up, cuma sempat ngopi2 doank 😢, terimakasih Ayu buat tipsnya
BalasHapusDETAIL!! Hahahaa, ayi banyak yg lupa karena sambil ngajak ngomong dede bayi :"D Btw, ini judulnya udah kece iiiih.
BalasHapusKalo goodie bag-nya semacam pas di acara lauching GenPI Aceh siapa yang gak mau bang. Hahaha...
BalasHapusTapi kan udah ada rangkumannya. Sama-sama bang H. Thanks udah bertandang.
BalasHapusTulisan dek Ayi lebih komplit. Keceh kali mahmud satu ini.
BalasHapusAlhamdulillah dek, langsung praktek tips ke 5, walau rada grogi. Hahaha....
Terus aku ketawa sendiri baca tulisan ini xixixixi. Ya gitu deh kadang-kadang percaya diri dan fokus sama goal bisa membawa kita ke arah yang kita inginkan. Btw aku suka gaya tulisannya ringan dan kocak. Kayaknya sesuai dengan orangnya ya hehehe. Keep writing, dear. Keren!
BalasHapusWah... thanks kak Donna sudah bertandang.
BalasHapusYeee, makin semangat nie untuk nulis. (^-^)
Gokil banget kak Ayu, gaya ceritanya nunjukin kak Ayu banget, ini rupanya karakter kak Ayu, gokil wak :D
BalasHapusWaah manthap tipsnya ayu... pas baca seperti lg dengerin lasung ayu yg lg ngomong #bersuara #red 😉😉 walaupun udah lama ga jumpa masi ingat sm gaya ayu yg begitu renyah klo ngomong #asyik 😁
BalasHapus