Tips dan Trik Perjalanan Wisata Banda Aceh - Sabang
Bagi wonderer yang ingin ke Sabang (Balohan) dari Banda Aceh (Ulee Lheue), pada umumnya ada 2 alternatif transportasi laut yang dapat digunakan yaitu kapal cepat dan kapal lambat. Setiap kapal punya keunggulan dan kekurangan masing-masing. Nah, berhubung lagi baik hati, ayu kasih bocoran rahasia keduanya ya. Ini berdasarkan pengalaman ayu sendiri lho. Jadi, simak baik-baik, oke!
1#
Nah, untuk tiket kapal
cepat terbagi dalam dua kelas yakni ekonomi (Rp. 80.000) dan VIP (Rp.100.000).
Kelas ekonomi biasanya terletak di lantai satu dan sebahagian di lantai dua.
Tempat duduk kelas ekonomi berupa bangku-bangku panjang berspon, mirip tempat
duduk di bus-bus kota. Sedangkan kelas VIP biasanya terletak di lantai dua.
Tempat duduk yang disediakan untuk kelas VIP ini pun lebih istimewa, mirip
tempat duduk di pesawat.
Jika ditinjau dari segi budget untuk jalan-jalan
(traveling), kapal cepat cukup menguras dana. Bayangkan saja, 1 tiket kapal
cepat harganya sama dengan 3 tiket kapal lambat. Namun, pasti ada kelebihan
istimewa lainnya dari harga yang ditawarkan bukan? (I think the price is worth it)
2#
Bagi kamu yang pergi ke Sabang untuk urusan bisnis, kerja dan
sebagainya, waktu pasti menjadi perhatian utama. Nah, di sinilah kapal cepat
kerap bermain peran. Tak peduli seberapa melangitnya harga tiket kapal cepat,
toh dia tak pernah sepi penumpang. Kecepatannya membawa penumpang dalam kurun
waktu 3 kali lebih efesien dari kapal lambat menjadi keunggulan utama transportasi
yang satu ini. Namun bagi kamu yang berpergian untuk tujuan wisata,
menghabiskan waktu selama dua jam di dalam lautan cukup menyenangkan kok. Kamu
bisa jalan-jalan di dalam kapal, melakukan selfie ataupun groufie, lesehan dan
tidur-tiduran (khusus lantai 3/ deck kapal), makan dan minum (ada kantinnya juga), dsb.
Makan dan bersantai di atas deck kapal lambat |
Tapi ingat, selalu cek situasi dan kodisi ya. Sangat direkomendasi untuk
melakukan perjalanan di pagi hari dan di waktu cerah. Jangan naik kapal ketika
cuaca hujan dan badai tentunya, ingat kamu itu penumpang kapal bukan bajak laut, hahaha…
3#
Setelah lelah
mengelu-elukan si kapal cepat, kali ini kapal lambat kembali beraksi. Untuk
masalah kargo dan barang-barang besar dan berat, si kapal lambat ahlinya.
Dengan ukurannya yang cukup besar dan luas, dia mampu menampung banyak
kendaraan dilantai satu. Sedangkan penumpang boleh mengambil posisi dengan fasilitas kursi di lantai dua dan tiga. Adapun kapal cepat memiliki ukuran yang cukup mini dibangdingkan kapal
lambat jadi wajar kalau ukuran kargo yang diperbolehkan untuk masuk ke kapal
juga dibatasi.
4#
Lain lubuk lain
ikan, lain ladang lain belalang. Kira-kira begitulah istilah yang tepat untuk
mendeskripsikan kedua transportasi ini. Jika
melakukan perjalanan menggunakan kapan cepat, kemungkinan untuk mendapatkan
pemandangan laut yang luas dan elok akan sangat terbatas. Kegiatan yang dapat
dilakukan selama di kapal juga terbatas.
Pemandangan dari deck kapal lambat |
Adapun kelebihan lainnya dari kapal
lambat ini adalah bentuknya yang luas, lebar dan terbuka. Jadi sangat cocok
untuk jalan-jalan, berfoto ria, tidur-tiduran bahkan memancing ikan juga
sepertinya oke.
Kacamata anti silau man!!! |
Bagi yang memilih untuk duduk di dek atau ruang terbuka di
lantai 3, disarankan untuk memakai topi dan kaca mata hitam selama perjalanan
karena terkadang cahaya matahari sangat terik. Walaupun ada beberapa
bagian kapal yang memiliki atap/tenda
untuk berteduh, namun kebanyakan justru berada pada wilayah bermandikan
mentari. So,be ready guys!
5#
Suka mabuk laut?
Yah, nasib. Sekedar informasi, bagi kamu yang mabuk laut, menggunakan fasilitas
kapal cepat maupun lambat tetap akan memicu kamu untuk mabuk laut. Hanya saja
pemicunya berbeda antara satu dan lainnya. Kalau kapal cepat, pemicu mabuk laut
kerap disebabkan oleh goyangan-goyangan saat kapal melaju dengan kecepatan yang
tinggi.
Pemandangan dari kapal cepat |
Ditambah lagi, kapal cepat memiliki jendela yang kecil sehingga minimnya udara terbuka yang pada akhirnya dapat memicu mabuk laut. Apalagi kapal cepat tidak memiliki ruang terbuka layaknya kapal lambat sehingga rasa penat kerap menambah rasa mual dan sakit kepala. Jadi, coba gunakan koyok di area pusar dan punggung dan minum air. Karena perjalanan hanya membutuhkan waktu 45 menit, bisa dikatakan penderitaanmu tidak akan lama, jadi tabah saja ya. Kamu pasti bisa!
Duduk lesehan di lantai 3 kapal lambat |
Adapun kapal
lambat, jika kamu tipikal orang yang tidak menikmati perjalanan lautan
sebaiknya hindari menggunakan jasa angkutan ini. Lama oi… mengapung di atas
air, 120 menit, sanggup? (mendramatisir keadaan, hahaha…). Namun, goncangan
kapal lambat cukup minim, nyaris tidak terasa, walau kadang kala goncangan
hebat sesaat juga terjadi. Untuk kamu yang suka mabuk, sangat disarankan untuk
naik ke deks di lantai 3 (bagian kapal paling atas dan paling terbuka). Kamu
bisa menyewa alas duduk atau tikar dengan harga Rp. 20.000/tikar (jika perlu)
dan bisa duduk lesehan bahkan tiduran di sana.
Tidur-tiduran di deck kapal lambat |
Sangat disarankan untuk memakai
jaket atau hoody bagi kamu yang mudah masuk angin. Disarankan untuk mengisi
perut dengan makanan yang hangat sebelum perjalanan. Usahakan jangan makan
terlalu kenyang dan cegah untuk mengkonsumsi minuman dan makanan berbau dan
pedas (seperti susu, sambal terasi, dsb) sebelum melakukan perjalanan dengan
kapal laut. Selamat berjuang, cegah mabuk hingga tiba di Sabang.
(Sabang, 10022016)
(Sabang, 10022016)
Thanks for sharing nice travel tips and trick for tourists and I hope every tourists would surely like this informative post. Great!
BalasHapuscheap Luton airport parking
Thanks for visiting. Hope you enjoy the reading. :)
HapusAssalamualaikum..
BalasHapusKak Ayu,, ada nomor kontak gk Abg becak di Sabang? Yg kk info sudah gk bisa dihubungi, mgkin ada yg lain kak?
Wa'alaikumsalam.
BalasHapusCoba hubungi ketua tim GenPI (Generasi Pesona Indonesia) Sabang ya.
Mungkin Beliau bisa bantu. Ini nomornya ya : 0822-4146-9460